Selamat malam semuanya, selamat datang juga di blog saya. Hari ini saya akan membahas tentang Banjir ni tapi sekarang lebih mengacu ke suatu kota dari ibukotanya Indonesia sendiri yaitu (suara drumnya mana) jeng jeng jeng duk yaps Jakarta, kota yang biasa kita kenal sebagai kota macet. Oke saya langsung aja ya membahas ke inti sarinya aja deh. Cek this out
Perayaan tahun baru pun masih berasa dalam
benak kita yang 31 hari lalu baru kita rayakan dengan suka cita khususnya oleh
masyarakat Jakarta dengan suka cita, kembang api dimana-mana, acara musik,
kumpul bersama keluarga, berdoa, dll. Tapi ternyata pada awal tahun 2013 yang
tidak kita sangka-sangka malah terjadi musibah khususnya di Ibukota Jakarta,
hujan yang terus menurus mengguyur ibukota tanpa berhenti malah berakibat
genangan air di sungai terus meluap, khususnya di bantaran kali Ciliwung. Rumah
warga, perkantoran, mal, sekolah, kampus, dll pun ikut terkena banjir bahkan
Bundaran HI dan kawasan Sudirman dan Thamrin pun terendam banjir, khususnya
Istana Negara pun ikut terendam banjir. Karena curah hujan yang semakin tinggi
pada bulan Januari ini, Bapak Gubernur Jakarta pun segera menyatakan
"JAKARTA TANGGAP DARURAT" dari tanggal dinyatakannya yaitu tanggal 17
Januari 2013-27 Januari 2013 yang menurut BMKG tanggal 27 Januari 2013 adalah
puncak tingginya curah hujan. Dan setelah itu, Pemprov DKI telah membangun
posko di 68 titik pengungsian dan posko nasional juga telah didirikan di
Kementerian Pekerjaan Umum. Ini daerah terparah yang terkena banjir di
Jakarta :
1. Kampung Pulo, Jakarta Timur
Kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur memang
jadi langganan banjir. Setiap curah hujan di Jakarta meningkat, lokasi ini
pasti terendam banjir. Dampak hujan sepekan terakhir, pemukiman penduduk di
daerah itu terendam banjir hingga 2 meter.
Diduga hari ini air di lokasi tersebut semakin naik mengingat Jakarta kembali diguyur hujan. Lebih kurang ribuan warga ngungsi ke posko yang disediakan
Diduga hari ini air di lokasi tersebut semakin naik mengingat Jakarta kembali diguyur hujan. Lebih kurang ribuan warga ngungsi ke posko yang disediakan
2. Banjir di ruas Jl Kampung Melayu-Matraman
Hujan yang mengguyur Jakarta pada hari Selasa
(15/1) kemarin, membuat ruas jalan dari arah Kampung Melayu menuju Matraman
terputus. Banjir tepat menggenang di kupingan flyover. Semua kendaraan akhirnya
dialihkan ke Jalan Jatinegara Timur untuk mengurai kemacetan di Jalan Jatinegara
Barat, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Ketinggian air mencapai 50 cm lebih.
3. Tol Tangerang-Merak
Banjir juga menggenangi ruas tol di pinggiran
Jakarta. Di Tol Tangerang-Merak banjir menggenangi jalan sepanjang 2 kilometer
tepatnya di KM 57 sampai KM 58.
4. Banjir Jl Daan Mogot
Rabu kemarin, ruas jalan Daan Mogot-Grogol
sudah mulai tergenang air. Namun hujan yang mengguyur sejak Kamis subuh membuat
ketinggian air meningkat. Dampaknya, ruas jalan di depan kampus Trisakti dan
Citraland, jalanan bak lautan dan tidak bisa dilewati kendaraan. Ketinggian air
mencapai satu meter.
5. Banjir di Jl Sudirman dan MH Thamrin
Banjir juga menggenangi ruas jalan protokol
di Jakarta Pusat, tepatnya di ruas Jalan Sudirman-MH Thamrin, dan Medan
Merdeka. Ketinggian air berkisar 30 sampai 50 sentimeter. Bahkan sejumlah
perkantoran juga ikut terendam banjir. Seperti di Balai Kota DKI Jakarta dan
Istana Negara tak luput dari genangan air. banjir siklus lima tahunan kali ini
juga menyergap lingkungan istana negara di Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta
Pusat.
6. Gedung Istana
Hingga, sedianya Presiden SBY menjamu
kunjungan Presiden Argentina, Cristina saat Kamis pagi itu harus ditunda
beberapa jam kemudian. Sambil menunggu banjir surut di sekitar istana, bahkan,
Presiden SBY sendiri sempat terlihat menyusuri selasar kompleks istana dengan
cara menggulung celana ke atas untuk menghindari air banjir.
7. Banjir Juga melumpuhkan hampir seluruh aktivitas publik di Jakarta dan sekitarnya. Tak terkecuali aktivitas sekolah, perkantoran pemerintah dan swasta, kegiatan bisnis, layanan transportasi, hingga kegiatan KPK ikut terganggu.
Jadi sebernarnya kalau kita lihat, faktor
dari banjir tersebut itu apa sehingga keadaan bisa menimpa ibukota ini karena
curah hujan juga yang meningkat sehingga mengakibatkan sungai-sungai yang
mengalir di ibukota Jakarta pun meningkat dan juga karena tumpukan sampah yang
menumpuk akibat masyarakat Jakarta yang selalu membuang sampah ke sungai-sungai
sehingga aliran sungai pun tidak berjalan dengan baik, ada juga yang menyatakan
bahwa bendungan yang hancur karena meningkatnya debit air. Jadi semuanya akibat
siapa Jakarta bisa banjir separah ini selang waktu 5 tahun setelah Jakarta pada
tahun 2007 juga mengalami hal seperti ini dan pada tahun 2013 pun mengalami hal
yang sama namun bertambah parah. Mari kita semua, mulai introspeksi diri dalam
menanggapi banjir yang menimpa Jakarta tahun ini, semua orang berduka, beberapa
orang kehilangan harta benda dan keluarganya, rumah, mal, kantor, tempat usaha,
sekolah, dll pun ikut terendam. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga
Jakarta. . .!!!!
Sumber :
Gambar dari www.google.co.id
0 komentar:
Posting Komentar