Senin, 03 Januari 2011

Tentang Spasmophilia

Penyakit ini mungkin agak asing di telinga kita, namun ternyata cukup banyak penderitanya. Saya menulis ini bukan untuk sok tau, karena emang saya ga tau hehehe, tulisan ini hanya gambaran kasar tentang spasmophilia yang saya rangkum dari beberapa refernsi yang berhasil saya kumpulkan.

"Spasmophilia is condition in which the motor nerves show abnormal sensitivity to mechanical or electric stimulation, and the patien shows a tendency to spasm, tetany ang convultion" (Dorland's Illustrated medical dictionary 26th edition)

Sebenarnya spasmophilia tidak tepat dikatakan sebagai penyakit, tapi lebih tepat disebut kondisi tubuh. Kondisi ini diakibatkan oleh sensitivitas saraf motorik yang abnormal terhadap stimulan/rangsangan mekanik maupun elektrik. Sehingga dengan rangsangan yang ringan saja saraf akan bereaksi berlebihan.

Karakteristik

Gejala klinik yang ditimbulkan bisa bervariasi, namun pada dasarnya sama yaitu akibat dari respon saraf yang berlebihan terhadap suatu rangsanggan. Gejala klinik bisa berupa nyeri otot (yang paling sering daerah rusuk), kram otot, tremor, kejang yang bisa bersifat lokal maupun umum. Namun yang membedakan dengan epilepsi adalah pada saat kejang, penderita dalam keadaan sadar, tidak seperti epilepsi. Penderita juga kadang mengeluhkan sulit untuk tidur (insomnia), mudah lelah, mudah terkejut, nyeri kepala hebat, gangguan intestinal (diare, kolik) dan bahkan alergi.

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan memeriksa fungsi neurologis (chovstek dan Trousseau). Dapat juga ditemukan meningkat dan meluasnya reflek-reflek tendo.

Pemeriksaan Laborat darah ditemukan ketidak seimbangan elektrolit antara ion Kalium (K), Natrium (Na), Hidroksi (OH) dengan ion Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Hidrogen(H). Sensitifitas saraf akan meningkat pada keadaan K, Na dan OH meningkat atau Ca, Mg dan H menurun.

Pemeriksaan EMG (electromyography) menyatakan positif. Pemeriksaan EEG (electroencephalography) menunjukkan normal, untuk membedakan dengan epilepsi.

Pendekatan terapi

Karena penyebab yang paling sering dari spasmophilia ini adalah keseimbangan elektrolit tubuh, maka biasanya diberikan suplemen Ca dan Mg dosis tinggi. Selain itu juga perlu diberikan vitamin B6 untuk memperbaiki fungsi dari saraf.
Namun, tentunya tidak hanya sampai disitu. Penyebab dari terjadinya ketidakseimbangan ion tersebut pun harus di cari.

Karakteristik gejala klinik spasmophilia serupa dengan gejala klinik akibat dari hyperventilasi. Sedangkan hyperventilasi sangat dekat dengan kondisi psikis penderita. oleh sebab itu, beberapa ahli meyakini kondisi psikis penderita harus menjadi perhatian juga. Stres yang dialami penderita dapat membuat dia dalam keadaan spsmophilia.

Hormonal juga mempengaruhi keseimbangan elektrolit, oleh sebab itu perlu untuk diperiksa apakah ada gangguan dalam hormonal kita.

Dikutip dari : http://celotehlirih.blogspot.com/2009/08/spasmophilia.html

Star Calendar