Rabu, 30 Januari 2013

BANJIR DI JAKARTA




Selamat malam semuanya, selamat datang juga di blog saya. Hari ini saya akan membahas tentang Banjir ni tapi sekarang lebih mengacu ke suatu kota dari ibukotanya Indonesia sendiri yaitu (suara drumnya mana) jeng jeng jeng duk yaps Jakarta, kota yang biasa kita kenal sebagai kota macet. Oke saya langsung aja ya membahas ke inti sarinya aja deh. Cek this out 

Perayaan tahun baru pun masih berasa dalam benak kita yang 31 hari lalu baru kita rayakan dengan suka cita khususnya oleh masyarakat Jakarta dengan suka cita, kembang api dimana-mana, acara musik, kumpul bersama keluarga, berdoa, dll. Tapi ternyata pada awal tahun 2013 yang tidak kita sangka-sangka malah terjadi musibah khususnya di Ibukota Jakarta, hujan yang terus menurus mengguyur ibukota tanpa berhenti malah berakibat genangan air di sungai terus meluap, khususnya di bantaran kali Ciliwung. Rumah warga, perkantoran, mal, sekolah, kampus, dll pun ikut terkena banjir bahkan Bundaran HI dan kawasan Sudirman dan Thamrin pun terendam banjir, khususnya Istana Negara pun ikut terendam banjir. Karena curah hujan yang semakin tinggi pada bulan Januari ini, Bapak Gubernur Jakarta pun segera menyatakan "JAKARTA TANGGAP DARURAT" dari tanggal dinyatakannya yaitu tanggal 17 Januari 2013-27 Januari 2013 yang menurut BMKG tanggal 27 Januari 2013 adalah puncak tingginya curah hujan. Dan setelah itu, Pemprov DKI telah membangun posko di 68 titik pengungsian dan posko nasional juga telah didirikan di Kementerian Pekerjaan Umum.  Ini daerah terparah yang terkena banjir di Jakarta :

1. Kampung Pulo, Jakarta Timur

Kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur memang jadi langganan banjir. Setiap curah hujan di Jakarta meningkat, lokasi ini pasti terendam banjir. Dampak hujan sepekan terakhir, pemukiman penduduk di daerah itu terendam banjir hingga 2 meter.

Diduga hari ini air di lokasi tersebut semakin naik mengingat Jakarta kembali diguyur hujan. Lebih kurang ribuan warga ngungsi ke posko yang disediakan
 

2. Banjir di ruas Jl Kampung Melayu-Matraman

Hujan yang mengguyur Jakarta pada hari Selasa (15/1) kemarin, membuat ruas jalan dari arah Kampung Melayu menuju Matraman terputus. Banjir tepat menggenang di kupingan flyover. Semua kendaraan akhirnya dialihkan ke Jalan Jatinegara Timur untuk mengurai kemacetan di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Ketinggian air mencapai 50 cm lebih.
 
3. Tol Tangerang-Merak

Banjir juga menggenangi ruas tol di pinggiran Jakarta. Di Tol Tangerang-Merak banjir menggenangi jalan sepanjang 2 kilometer tepatnya di KM 57 sampai KM 58.
 
4. Banjir Jl Daan Mogot

Rabu kemarin, ruas jalan Daan Mogot-Grogol sudah mulai tergenang air. Namun hujan yang mengguyur sejak Kamis subuh membuat ketinggian air meningkat. Dampaknya, ruas jalan di depan kampus Trisakti dan Citraland, jalanan bak lautan dan tidak bisa dilewati kendaraan. Ketinggian air mencapai satu meter.
 
5. Banjir di Jl Sudirman dan MH Thamrin

Banjir juga menggenangi ruas jalan protokol di Jakarta Pusat, tepatnya di ruas Jalan Sudirman-MH Thamrin, dan Medan Merdeka. Ketinggian air berkisar 30 sampai 50 sentimeter. Bahkan sejumlah perkantoran juga ikut terendam banjir. Seperti di Balai Kota DKI Jakarta dan Istana Negara tak luput dari genangan air. banjir siklus lima tahunan kali ini juga menyergap lingkungan istana negara di Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.


6. Gedung Istana
Hingga, sedianya Presiden SBY menjamu kunjungan Presiden Argentina, Cristina saat Kamis pagi itu harus ditunda beberapa jam kemudian. Sambil menunggu banjir surut di sekitar istana, bahkan, Presiden SBY sendiri sempat terlihat menyusuri selasar kompleks istana dengan cara menggulung celana ke atas untuk menghindari air banjir.

7. Banjir Juga melumpuhkan hampir seluruh aktivitas publik di Jakarta dan sekitarnya. Tak terkecuali aktivitas sekolah, perkantoran pemerintah dan swasta, kegiatan bisnis, layanan transportasi, hingga kegiatan KPK ikut terganggu.

Jadi sebernarnya kalau kita lihat, faktor dari banjir tersebut itu apa sehingga keadaan bisa menimpa ibukota ini karena curah hujan juga yang meningkat sehingga mengakibatkan sungai-sungai yang mengalir di ibukota Jakarta pun meningkat dan juga karena tumpukan sampah yang menumpuk akibat masyarakat Jakarta yang selalu membuang sampah ke sungai-sungai sehingga aliran sungai pun tidak berjalan dengan baik, ada juga yang menyatakan bahwa bendungan yang hancur karena meningkatnya debit air. Jadi semuanya akibat siapa Jakarta bisa banjir separah ini selang waktu 5 tahun setelah Jakarta pada tahun 2007 juga mengalami hal seperti ini dan pada tahun 2013 pun mengalami hal yang sama namun bertambah parah. Mari kita semua, mulai introspeksi diri dalam menanggapi banjir yang menimpa Jakarta tahun ini, semua orang berduka, beberapa orang kehilangan harta benda dan keluarganya, rumah, mal, kantor, tempat usaha, sekolah, dll pun ikut terendam. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga Jakarta. . .!!!!

Sumber :
Gambar dari www.google.co.id

0 komentar:

Star Calendar