Rabu, 22 September 2010

MASALAH-MASALAH SOSIAL YANG TERJADI DI INDONESIA

Masalah sosial di sebuah negara memang pasti selalu ada. Terlebih ketika terjadi sebuah gejolak / krisis di beberapa hal. Masalah sosial itu sendiri, menurut Soerjono Soekanto adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi di negara kita yang tercinta ini yaitu Indonesia sangatlah banyak, tidak menutup kemungkinan negara yang kaya akan suku bangsa, budaya, adat istiadat, bahasa, sumber kekayaan alam mulai dari hasil bumi dan yang lainnya pun memiliki banyak masalah sosial yang cukup besar berpengaruh bagi kelangsungan masyarakat di negara itu sendiri.

Pada saat ini saya akan menjelaskan tentang masalah sosial yang terjadi di Indonesia yang dari faktor ekonomi terlebih dahulu yaitu tentang kemiskinan. Menurut Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E-LIPI), Agus Eko Nugroho, saat jumpa pers pemaparan Ekonomi Indonesia Tahun 2010 di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa (28/12/2009). Jumlah penduduk miskin tahun 2010 diperkirakan bakal mengalami kenaikan sebanyak 200.000 penduduk menjadi 32,7 juta dibandingkan 2009 yang mencapai 32,5 juta. Sementara itu, tahun 2008 mencapai 35 juta penduduk. Suatu tingkatan yang sangat besar, bagi suatu negara yang diakui dunia sebagai negara termiskin didunia tapi di indonesia tidak semiskin Republik Kango, Zimbabwe, Burundi, Liberia, dan Eritria. Berarti Indonesia masih lebih baik.

Kemiskinan sering digambarkan seperti kekurangan materi yang biasanya mencangkup kekurangan pangan, sandang, dan papan, sering pula digambarkan seperti keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat dan juga seperti kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.

Kemiskinan sering kita jumpai tak hanya di desa-desa kecil bahkan di kota-kota besar pun lebih banyak kita jumpai salah satunya di ibukota negara kita yaitu JAKARTA. Di balik kemegahannya gedung-gedung pecakar langit sangatlah banyak kita jumpai juga bahkan melihat rumah-rumah kumuh berderet di bantaran sungai, atau para pengemis yang berkeliaran di perempatan-perempatan jalan. Anehnya, secara statistik jumlah mereka bukanlah berkurang, tetapi justru malah terus bertambah. Terlebih lagi setelah krisis ekonomi melanda Indonesia. Disadari atau tidak, semua itu merupakan buah pahit Kapitalisme.

Cara Penanggulangan Kemiskinan

1. Teori ekonomi mengatakan bahwa untuk memutus mata rantai lingkaran kemiskinan dapat dilakukan peningkatan keterampilan sumber daya manusianya, penambahan modal investasi, dan mengembangkan teknologi. Melalui berbagai suntikan maka diharapkan produktifitas akan meningkat dan tingkat kemiskinan lama kelamaan akan mulai turun.

2. Program-program kemiskinan sudah banyak dilaksanakan di berbagai negara. Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat program penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara bagian, memperbaiki kondisi permukiman perkotaan dan perdesaan, perluasan kesempatan pendidikan dan kerja untuk para pemuda, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi orang dewasa, dan pemberian bantuan kepada kaum miskin usia lanjut. Selain program pemerintah, juga kalangan masyarakat ikut terlibat membantu kaum miskin melalui organisasi kemasyarakatan, gereja, dan lain sebagainya.

3. Di Indonesia program-program penanggulangan kemiskinan sudah banyak pula dilaksanakan, seperti : pengembangan desa tertinggal, perbaikan kampung, gerakan terpadu pengentasan kemiskinan. Sekarang pemerintah menangani program tersebut secara menyeluruh, terutama sejak krisis moneter dan ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997, melalui program-program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Dalam JPS ini masyarakat sasaran ikut terlibat dalam berbagai macam kegiatan-kegiatan.

4. Sedangkan, P2KP sendiri sebagai program penanggulangan kemiskinan di perkotaan lebih mengutamakan pada peningkatan pendapatan masyarakat dengan mendudukan masyarakat sebagai pelaku utamanya melalui partisipasi aktif. Melalui partisipasi aktif ini dari masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran tidak hanya berkedudukan menjadi obyek program, tetapi ikut serta menentukan program yang paling cocok bagi mereka. Mereka memutuskan, menjalankan, dan mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program. Warga masyarakat yang mandiri merupakan cita-cita jangka panjang P2KP, melalui konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) di bidang sosial, ekonomi, serta permukiman yang sehat dan ramah lingkungan (TRIDAYA). Karena, ketiga sektor itu dinilai efektif dalam mempercepat kemandirian warga yang sejahtera dan lingkungan yang sehat lestari. Integrasi PNPM Mandiri - P2KP merupakan solusi alternatif problem kebangsaan yang tidak kunjung selesai. Membangun masyarakat berdaya, mandiri dan madani (civil society) adalah puncak dan cita-cita jangka panjang PNPM Mandiri - P2KP. Oleh karenanya, kejujuran, ikhlas, kebersamaan, keadilan dan tanggungjawab merupakan modal sosial (social capital) yang akan melahirkan masyarakat berdaya, mandiri dan madani. Tanpa terbangunnya modal sosial, maka persoalan yang kerapkali menimpa masyarakat tidak akan pernah tertuntaskan (Social Capital: 2003).

Kemiskinan memang sulit untuk dihentikan tapi dari tahun sebelumnya pemerintah sudah mengeluarkan berbagai macam program untuk menuntaskan permasalah sosial tentang kemiskinan itu sendiri, terkadang program tersebut tidak berjalan lancar atau terdapat sebuah kendala yang menghambat majunya program tersebut sehingga tingkat kemiskinan pun setiap tahunnya terus meningkat bukan mengalami penurunan. Itu disebabkan pula kurangnya partisipasi dari masyarakat itu sendiri atau kurangnya pula sosialisasi dari pemerintah yang membuat program kepada masyarakat yang awam akan pengetahuan.

Garis kemiskinan merupakan ukuran rata-rata kemampuan masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum. Melalui pendekatan sosial masih sulit mengukur garis kemiskinan masyarakat, tetapi dari indikator ekonomi secara teoritis dapat dihitung dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Sementara ini yang dilakukan Biro Pusat Statistik (BPS) untuk menarik garis kemiskinan adalah pendekatan pengeluaran.

Ini merupakan suatu kerja keras bagi pemerintah untuk menghentikan peningkatan masalah sosial ini dan pula butuh dukungan dari masyarakat itu sendiri agar program yang dibuat oleh pemerintah untuk menghentikan kenaikan tingkat kemiskinan itu sendiri berjalan dengan baik sehingga tingkat kemiskinan tiap tahunnya terus menurun.

Sumber Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat
http://isusosial.blogspot.com/2009/03/masalah-sosial-di-indonesia-bagian-1.html
http://www.tempatebo.co.cc/2009/03/memahami-kemiskinan-dan-solusi.html

0 komentar:

Star Calendar